Ngabuburit 7
BUMI SANDIWARA
Dalam
ruang yeng sempit serta kekangan sang waktu,lambat laut mulai menunjukkan kekuasaanya. Dari waktu yang kembali, sekolompok muda mudi menunjukkan
tidak matinya daya pikir dari keresahan yang bergejolak dalam hati , sekolompok
muda-mudi tersebut mengakui dirinya adalah bagian tubuh yang bernama bumi sandiwara, bumi
sandiwara kembali hadir dari kesibukan malam dan siang yang tak pernah berpisah
lalu mencoba menunjukkan keresahan atas sebuah problematika
yang terjadi ditengah kehidupan yang heterogen, kehidupan yang ambigu dan penuh
pernak-pernik serta teka teki yang masih
dicari atau mencari akan sebuah jawaban dari pertunjukkan alam yang tak henti atau tetap dilupakan oleh mata polos akan
sebuah ketidak pastian sebuah jawaban tak murni
Bumi sandiwara terus
berpacu mencoba mengheningkan kesibukan malam, gelapnya cahaya bulan dan
kicauan burung gagak serta elang dalam sangkar emasnya, bumi sandiwara terus
mencari keindahaan yang tersimpan dalam lumpur,
menghadirkan estetik kuno menjadi
indah di kuasa zaman yang serba canggih dan
merebut cahaya indah dari kekuasaan bayangan hitam yang hidup dari percikan
cahaya bulan
Bumi sandiwara
menghadirkan sebuah lakon yang berjudul K-POP kepanjangan dari Kutukan pedang
ompong, naskah yang disutradarai oleh ari irawandi ini menghadirkan sebuah
fenomena yang terjadi dan hidup belakangan ini,fenomena itu menghasilkan hampir 65 % mahluk hidup di antero dunia ini mengiblatkan
matanya terhadap kehidupan yang disuguhkan oleh kehidupan lain atau ciri khas
yang bukan miliknya hingga tidak sedikit
manusia lupa akan tradisi serta keaslian yang dimiliki secara hakiki, diberikan
oleh sang maha sutradara. Naskah K-POP mengjak kita agar mengerti akan sebuah kisah yang penuh intrik akan sebuah analogi
kehidupan yang mengakar dimata yang polos hingga menghasilkan keindahaan, sang
sutradara mengajak hal-hal baru yang slalu dilandasi oleh tradisi, hingga
menjadikan sebuah paradigma baru bagi penikmatnya, sang sutradara masih
mengusung tradisi karena tradisi adalah tubuh dari keaslian diri ( bumi
sandiwara ) yang hidup secara hakiki dalam diri yang telah mengenalnya, naskah
yang dihadirkan bumi sandiwara melibatkan kuasa jaman serta dipadukkan dengan
kehidupan dimasa lampau ,mencoba mengajak pelakunya(secara umum ) menciptkan konflik yang disembunyikan oleh prilaku dari
simbol-simbol kepolosan serta kelucuan secara objektif, dan membuka lebar
kelopak matefora sarta secerca ironi yang hidup dan mengakar dalam mata dan
tubuh yang polos akan sebuah subjek.
Suguhan dari materi
yang memurnikan dirinya, melibatkan keringat akan sebuah hasil akhir yang akan
disuguhkan dari sekian banyak problematika yang hidup diantara kuping dan mata
yang ironi dan masih berkeliaran disemak
semak tubuh yang sulit diraba, bumi sandiwara masih mengajak kita semua untuk
mengenal keterbatasan waktu dan melebarkan sayap tradisi agar tidak mati dan
kita masih mengenal siapa diri kita yang sebenarnya.
aH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahka masukan komentar anda!