Jumat, 31 Juli 2015

NGABUBURIT 10 AER CERMIN & BUMI SANDIWARA







1 Dekade bumi sandiwara menyelenggarakan kegiatan ngabuburit, sebuah kegiatan yang tentunya dilaksanakan menjelang buka puasa sesuai dengan namanya, konsep acara tidak pernah berubah dari tahun ketahunnya yaitu pagelaran kesenian sunda, seperti tari, karawitan, kacapi suling dan tentunya longser yang ditampilkan oleh Bumi Sandiwara, pada tahun ini perjuangan berat dialami oleh panitia Ngabuburit 10 yang dilaksanakan pada 11-12 Juli 2015 di Hotel Puri Iska Cicurug Sukabumi, paminitia yang didominasi oleh anggota teater cermin SMAN 1 Cicurug di hambat oleh perijinan sekolah yang tidak kunjung keluar untuk mengadakan kegiatan ini, sekolah sempat melarang kegiatan ni dilaksanakan dengan alasan kegiatan ini berbau komersial dan menguntungkan pihak tertentu, sungguh sebuah anggapan yang cenderung absurd, tanpa henti memperjuangkan kegiatan ini untuk dilaksanakan panitia akhirnya mendaptkan ijin H-1 Pelaksanaan. 

Diluar itu semua kegiatan tahunan ini selalu saja meriah, kegiatan yang dilaksanakan dua hari dari pukul 15.00 s.d 18.00 ini dipadati ratusan penonton setiap harinya, acara di meriahkan oleh penampilan seniman-seniman muda Sukabumi, seperti Riska mahasiswa seni tari Uiversitas Negeri Jogja yang membawakan tari klasik Jawa, M. Bili mahasiswa Seni musik Universitas Pendidikan Indonesia Bandung menyuguhkan penampilan gitar klasik, Kusuma alumni seni tari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung menampilkan tari klasik Sunda dan teman teman dari ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia) Bandung yang berperean sebagai nayaga, aktor dan penampilan kacapi suling.

sungguh menyayangkan kegiatan seni tradisi satu-satunya di Cicurug ini sempat ditidakbolehkan padahal lewat acara ini lah masyrakat diberikan hiburan budaya berupa pertunjukan kesenian daerah yang tidak mereka saksiakan mungkin setahun atau beberapa tahun sekali, ngabuburit bisa menjadi lahan edukasi, apresiasi dan dukungan terhadap seniman muda yang mendedikasikan dirinya terhadap perkembangan seni budaya sunda, bukannya melarang dengan alasan yang amat sangat tidak masuk akal. semoga tahun depan acara ini masih bisa dilangsungkan, semoga Tuhan meridoi niat baik ini.

"kami ada atas nama kesenia"