EPISODE TERAKHIR SANG MIMPI
Oleh Achmad Dayari
(Seorang
wanita bernyayi sambil memeluk boneka plastik) nina bobo oh nina bobo kalau
tidak bobo digigit nyamuk… (nada nya
lebih tinggi) nina bobo oh nina bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk… (nada semakin tinggi) nina bobo oh nina
bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk
Itulah nyayian paling merdu yang
pernah aku dengar, dulu ketika aku kecil, setiap aku akan tertidur emak selalu
saja menyanyikan lagu itu walau emak bukan keturunan sinden namun suaranya amat
sangat merdu, sambil bernyayi emak selalu berkata, “Mimpilah yang indah neng
dan wujudkan esok pagi”, kata itu selalu terngiang ditelingaku, hingga kini
selalu aku ingat kata-kata itu hingga setiap hari aku bermimpi dan mimpi itu
selalu saja indah, ini semua berkat emak, kata-kata emak seraya menjadi doa
untuk ku, hingga setiap hari aku terus-terusan bermimpi dengan segala
keindahannya, dalam mimpi-mimpi itu tak pernah ada keburukan, hingga sering
sekali aku tak pernah mau terbangun dari mimpiku sangking indahnya mimpi itu
Tapi itulah kesalahan emak
paling besar, kesalahan yang sudah mengutukku sepanjang hidup, aku tak bisa
pergi dari kutukan ini, emaklah penyebab semuanya, emaklah yang pantas
disalahkan, kata-katanya memang manis, tapi maknanya benar-benar pahit, waktu
kecil aku selalu dibuai oleh mimpi-mimpi dan mimpi, setiap hari mimpi dan mimpi
lagi, sekarang baru aku sadari mimpi-mimpi itulah yang manjadikan aku seperti
ini.
Kini aku sadar dan tahu semua
ini adalah kutukan, berbelas tahun lalu aku dibuai seorang ibu tua untuk bermimpi
yang tinggi dan wujudkan lah, itu lah kata-katanya yang menjelma hadist
ditelingaku, hingga setiap hari aku bermimpi tentang ini dan itu, tentang
dunia, tentang masa depan, tentang semuanya keindahan hidup ketika semua keindahan
itu tak pernah menyapaku saat aku kanak-kanak, tapi itu tidak pernah membuatku
menyerah untuk terus bermimpi. Aku bermimpi dan terus menerus menunggu mimpi
itu terwujud, emak bilang besok pagi, tapi saat matahari terbit beribu kali,
mimpiku tak pernah ada yang terwujud, semuanya dusta, hanya wacana belaka.
Akupun berpikir bagaimana cara
mewujudkan mimpi itu, apapun caranya akan aku wujudkan mimpiku tentang segala
keindahan hidup ini, maka aku lakukan berbagai cara untuk mewujudkan
mimpi-mimpiku, yah karena ini mimpiku harus aku wujudkan, dan akhirnya aku
gapai mimpi itu aku wujudkan semuanya aku berhasil menggapai kindahan hidup ku
dapatkan segala yang aku inginkan, aku memiliki segalanya, mimpiku terwujud
Tapi ternyata bukan ini yang aku
mau, bukan kesenangan yang aku mau, aku ingin kebahagiaan, emak ternyata kau
salah tentang mimpi-mimpi ini, kau bohong mimpiku akan terwujud esok pagi,
setelah esok pagi, saat aku mencari cara untuk wujudkan mimpi ini ternyata kau
bohong mak, kau hanya berbohong, mimpi itu tidak pernah ada mak, kau
membohongiku dari semenjak aku kecil, hingga aku sekarang tumbuh besar saat aku
melihat semuanya ada dihadapanku ternyata aku tidak bahagia, kau tega mak
memberikan aku petuah setiap hari tentang mimpi, nyatanya kini keindahan yang
aku miliki mengorbankan segalanya dalam hidupku, mengorbankan semua yang ada
pada tubuhku,
kenapa kau cepat mati mak,
sebelum menjelaskan tentang mimpi-mimpi ini mak, dongeng-dongeng mu sebelum
tidur dulu adalah bualan besar yang menyiksaku, kau bohong mak, aku menyesal
mewujudkan mimpi-mimpi ini, aku lebih memimilih untuk tidak pernah memiliki
mimpi mak.
(Menagis) Kau telah meracuni ku dengan keindahan hidup yang harus
aku wujudkan, hingga ku terbuai didalamnya, dan sekarang aku mengerti mak, ternyata
mimpi paling buruk adalah ketika aku bermimpi dan tak pernah mau bangun dari
mimpi itu…
TERDENGAR SUARA
SEORANG LAKI-LAKI
“Cindy”
(tergesa-gesa bangun) ia sebentar…
26
Desember 2013 10:16