Senin, 28 Januari 2013

BUMI SADIWARA MENGIKUTI ROAD SHOW MTV EXIT





BUMI SADIWARA MENGIKUTI ROAD SHOW MTV EXIT STOP PENJUALAN DAN PERBUDAKAN MANUSIA
                Pada tanggal  16 s.d  19 Januari 2013 beberapa anggota bumi sandiwara mengikuti worksop yang di selenggarakan oleh MTV EXIT bekerja sama dengan FIGHT BDG dan SUKABUMI KREATIF,  bertempat di gedung BBAT Kota Sukabumi, dalam kesempatan ini MTV EXIT memberikan pengetahuan tentang penjualan manusia dan perbudakan, para peserta workshop dibekali pengetahuan tentang penjualan manusia dimulai dari jumlah korban, bentuk-bentuk perbudakan dan cara penganggulangan namun dalam worshop selain tentang perbudakan dan penjualan manusia juga disisipkan pengetahuan tenang kesenian yaitu kesenian teater dalam hal ini Pembina bumi sandiwara yaitu kang Aday (Achmad dayari) berkesempatan memberikan workshop mengenai teater tersebut, konsep yang disuguhkan oleh kanga Aday adalah bentuk pertunjukan longer yang dikolaborasi dengan pertunjukan wayang sukuraga kesenian asli Sukabumi. Tidak semua konsep wayang sukuraga ditampilkan, hanya konsep kudu lempang yang merupakan bagian dari wayang sukuragalah yang di sisipkan dalam pertunjukan teater tersebut.
                Longser yang dipertunjukan berjudul “Ulah daek dibobodo” dari 19 peserta workshop dibagi menjadi pemusik, penari, aktor dan penari kudu lempang, naskah Ulah daek dibodo menceritakan tentang perjalanan Asep Gumasep dan Euis Gumelis yang menjadi korban penjualan manusia, Asep yang diperankan oleh Ari dan Euis oleh Fergina, pertunjukan ini merupakan bagian dari kampaye yang dilakukan para peserta workshop atau disebut juga Youth Leader. Dengan durasi latihan yang hanya dua hari semua pelakon dalam naskah Ulah daek dibobodo mampu memerankan karakternya dengan cukup baik
                Pertunjukan ini dipentaskan di dua tempat yaitu di Almasturiah Cisaat Sukabumi dan di SMAN 5 Kota Sukabumi, dilihat dari antusiasme penonton pertunjukan Ulah daek  dibobodo dapat diterima maknanya secara baik oleh penonton, aktor-aktor yang memerankan naskah bermain dengan baik dan konsep pertunjukan lonser dengan bahasa sunda lebih mudah dimengerti oleh penonton yang notabene adalah orang sunda
                Dari kampaye melalui pertunjukan longer ini semoga dapat menimbulkan pemikiran pada penontonnya tentang bahaya dari penjulan manusia dan perbudakan yang begitu marak khususnya di Kab. Sukabumi.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahka masukan komentar anda!