Rabu, 01 September 2010



                                         "KAMI MASIH CINTA BAHASA SUNDA"

Kamis 7 Januari 2010
Ada yang sedikit berbeda disela latihan para anggota Teater cermin SMAN 1 Cicurug  Sukabumi, karena hari ini  mereka terlihat berlatih di  Kebun Raya Bogor, tidak seperti biasanya mereka berlatih di area gedung Sekolah SMA Negeri 1 Cicurug Jalan Koramil Cicurug Sukabumi, mungkin tahapan latihan ini adalah sedikit modifikasi yang dilakukan pelatihnya yang mencoba menghilangkan kepenatan berlatih di sekolah sembari mengisi libur semester sekolah yang berlangsung selama dua minggu, tahapan yang dilakukan oleh teater cermin ini adalah bagian latihan untuk mengikuti Festival Drama Bahasa Sunda XI (FDBS) yang akan di selenggarakan di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, pada tanggal 23 Februari sampai 23 Maret 2010. Festival drama ini merupakan festival Drama tingkat Jawa barat atau mungkin Nasional Yang menampilkan Drama-drama berbahasa sunda, Hal yang dilakukan oleh sebagian remaja kreatif ini bisa sedikit membanggakan hati karena seperti yang kita ketahui penggunaan bahasa sunda dikalangan remaja sudah sangat menghawatirkan, penggunan bahasa sunda di masyarakat jawa barat khususnya kaum muda yaitu remaja kian berkurang, hal itu merupakan dampak dari moderenisasi, remaja saat ini lebih senang dan lebih bangga menggunakan bahasa Indonesia atau lebih tepatnya bahasa gaul, karna ejaan bahasa Indonesia yang di gunakannya-pun sudah simpang siur, seperti penggunaan kata "elu" atau gue" lebih sering terucap dari mulut para remaja sunda, mereka sudah terasa enggan menggunakan kata "anjeun" atau "abdi", karena orang yang menggunakan bahasa sunda dianggap kuno atau kampungan, hal itu terasa miris terdengar, hal ini bisa mengakibatkan kepunahan bahasa sunda dimasa yang akan datang,
"kami masih cinta bahasa sunda" ungkap gadis yang berperawakan kecil bernama Maria yang merupakan ketua dari teater cermin, ketika ditanya mengapa ia berminat mengikuti Festival Drama bahasa sunda ini. Dia juga berperan sebagai Demlon (seorang PSK) dalam naskah yang berjudul "Cukang" karya Dadan Sutisna, karena naskah inilah yang akan dipentaskan nanti di Bandung, semangat para anggota teater cermin ini perlu diacungi jempol. Saat berlatih secara tidak langsung mereka mempelajari bahasa sunda karna dalam dialog semua menggunakana bahasa sunda, di Festival yang diadakan dua tahun sekali ini Teater cermin sudah kali keduanya mengikuti festival ini, di tahun 2007 teater cermin adalah wakil satu-satunya dari Kabupaten Sukabumi yang mengikuti festival ini, dukungan dari sekolah dan keingiinan yang kuat dari pelatih serta para anggota teater cerminlah yang membuat semangat mereka tak pernah padam untuk mengikuti Festival Drama bahasa sunda ini, walaupun tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan pihak sekolah  untuk megikuti gelaraan festival yang sempat masuk rekor muri di tahun 2008 untuk Festival drama berpeserta terbanyak dan pelaksanaan terlama. Dalam naskah "Cukang" yang menceritakan tentang kebingungan orang-orang nanti di padang mahsyar yang di gambarkan dengan situasi masa kini, akan berkolaborasi pula dengan seni tari dan musik gamelan (karawitan) yang keseluruhannya di permainkan oleh siswa siswi SMA Negeri 1 Cicurug, ini merupakan perwujudan bahwa sebagian dari para remaja sunda masih mencinta bahasa daerahnya dan kesenian daerahnya, hal ini tentunya harus diberikan dukungan oleh  pemerintaha dan masyarakat agar semuanya terlaksana dengan baik, penggunaan bahasa sunda harus di tanamkan sejak dini oleh orang tua kepada anak-anaknya agar kelak anak-anak itu terbiasa mengunakan bahasa sunda, dan sekolah sebagai lembaga pendidikan haruslah ikut serta dalam pengembangan dan peningkatan bahasa serta kesenian sunda agar bahasa dan kesenian kebanggaan tanah parahyangan ini tidak punah.


Achmad Dayari
Mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Indonesia
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas Pakuan Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahka masukan komentar anda!