Mungkin beberapa tahun kedepan kab.
Sukabumi bagian utara akan sedikit sepi dari kegiatan kesenian pasalnya salah
satu kelompok seni di daerah macet ini telah dibekukan dan dilarang mengadakan
kegiatan, kelompok teater yang dikenal dengan nama teater cermin adalah sebuah
ekstrakulikuler yang sudah terkenal di dunia panggung teater Jawa Barat bahkan
Nasional, ekstrakulikuler yang bernaung di SMA Negeri 1 Cicurug, memiliki
banyak sekali prestasi, 3 kali menjadi juara teater di Gedung juang Sukabumi, 2
kali menjadi juara di tingkat provinsi dan pernah mengikuti invitasi teater se
Indonesia di gedung Rumentang Siang Bandung, ditambanh banyak dari alumninya
yang melanjutkan ke perguruan tinggi seni dan adapula yang menjadi aktris
televisi. kelompok teater yang berdiri semenjak tahun 2007 ini selalu berusaha
menjadi ruang kreatif bagi anggotanya, konsitensi terhadap pemberdayaan seni tradisi
merupakan hal yang penting pada kelompok yang pernah pentas sampai ke kota
Surabaya Jawa Timur.
“Saya
hanya berusaha menghidupakan seni khususnya seni sunda di Cicurug agar anak
sekolah disini tidak tergerus pergaulan yang salah dan mereka tidak gagap akan
budayanya, tidak ada niat lain ini hanya atas nama kesenian” ungkap kang Aday
sutradara sekaligus pelatih dan pendiri teater cermin yang telah dirumahkan
oleh pihak sekolah, Pembina teater cermin beranggapan bahwa ada komersialisasi
pada kegiatan-kegiatan teater cermin, sehingga teater cermin tidak boleh lagi
berkegiatan apapun itu bentuknya, baik latihan, silaturahmi atau berkumpul
sekedar mengobrol itu dilarang dilakukan oleh anggota teater cermin, entah apa
maksudnya tetapi karena semua itu anggota teater cermin menjadi sedikit depresi
dan ketika pihak sekolah dipinta penjelasan mengenai pembekuan ini, tidak
pernah ada yang mampu memberikan jawaban yang pasti, semua ini menjadi tidak
jelas dan yang menjadi korban adalah anak, yang paling disayangkan adalah
kreatifitas anak dibidang seni peran akan terhenti, padahal teater cermin kerap
melaksanakan kegiatan kesenian yang meramaikan Cicurug yang setiap hari
diriuhkan dengan kemacetan, salahsatu kegiatan tahunan teater cermin adalah
ngabuburit, yang pada tahun ini diselenggarakan dengan meriah kegiatan yang
berisikan pertunjukan seni sunda seperti Longser, Kacapi Suling, tari sunda
dll.
Setelah
pembekuan teater cermin dan pemberhentian kang aday, sontak saja media sosial
ramai dari tanggapan alumni teater cermin, seniman, dan penikmat seni di
Sukabumi, sebagai bentuk keprihatinan atas pelemahan kreativitas dan pemberdayaan seni tradisi di lembaga
pendidikan, kang Aday atau bernama lengkap achmad dayari yang dianggap sebagai
salah satu pembaharu kesenian khususnya seni teater di Sukabumi. layaknya tidak
di mendaptakan perlakuan seperti ini.
”Cermin akan selalu ada, tak akan pernah pupus, tak ada yang bisa
menghilangkan cermin, kita ada karena kesenian bukan lembaga, kesenian itu penyeimbang,
teater cermin nu aing”
(koment dari Abdulah Rafii dalam media sosial Face Book)